_Author _
Tiara Dwi Mulyani / Kang Je Wook / Lee Tae Ra (Terserah deh mau pilih
panggil yg mana) ^_^
Title : Holy of Love
Genre : Family, sad, romance
Cast :
-Lee Taemin as Lee Hye Joon & Lee
Hye Jin (Mianhaeyo, disini aku bikin Taemppa jd yeoja dulu ya!!??)
-Lee Jinki (Onew) as Onew
-Choi Minho as Minho
-Song Eun Hwa as Manajer Hye Joon (Nama
karangan)
-Jang Je Won as Manajer Onew (Nama karangan)
-Kang Soo Hyun as Hye Jin chingu (Nama
karangan)
Waah, mianhaeyo semuanya kalau pada enggak suka Taemppa aku bikin
jadi yeoja. Aku enggak bermaksud apa-apa koq!? J
Aku cuma bingung mau cari cast yeojanya siapa, jadi aku ambil
Taemppa deh buat jadi yeoja. Hahahaa… :D
Tapi, ini bukan berarti aku bashing Taemppa loh! Aku sayang banget
sama Taemppa, jadi aku enggak mungkin bashing dia. So, if you like please read,
if you don’t like please don’t read. ^_^
---------------------------------------------------------******---------------------------------------------------------------
#PART 1
Lee
Hye Jin & Lee Hye Joon, ya mereka berdua adalah saudara kembar. Mereka
lahir hanya dalam perbedaan rentang waktu kurang dari 5 menit. Lee Hye Joon,
yang lahir lebih awal adalah pribadi yang baik, ramah, sopan , ceria, memiliki
kepercayaan diri yang tinggi dan memiliki obsesi yang tinggi pula. Sedangkan
adiknya Lee Hye Jin adalah seorang gadis yang pemalu, baik, lembut dan pendiam.
Keduanya adalah seorang siswi yang masih duduk dibangku kelas 1 SMA.
Kepribadian mereka yang baik ditambah lagi wajah dan penampilan mereka yang
menarik membuat mereka berdua kerap dijuluki sebagai “Neomu Yeppeo Twins”
disekolahnya.
~DiSekolah~
POV
Lee Hye Joon
Banyak hal
yang dapat dikagumi dari Hye Joon, ia sangat pandai dalam bersolek, pandai
menyanyi, memiliki postur tubuh yang ideal dan penampilannya selalu terlihat
bagaikan bintang Korea. Tak jarang banyak teman-teman yeoja yang iri padanya.
Chingu :
“Hey Hye Joon, kau itu selalu berpenampilan menarik ya? Apa rahasianya? Aku
juga kan ingin jadi idola disekolah sepertimu!” ujar seorang temannya.
Hye Joon :
“Aniyo, aku tidak mempunyai rahasia apapun. Ini semua pemberian dari Tuhan”
jawabnya sambil tersenyum manja, membuat semua yang melihatnya menjadi semakin
menyukainya.
Chingu :
“Hmm… Aku pikir ada rahasianya!?” pekiknya kecewa sambil menopang dagu.
Hye Joon :
“Ahahaa…” Hye Joon hanya tertawa.
Ya, itu lah
Hye Joon. Seorang gadis yang menarik juga rendah hati. Banyak pria yang
tergila-gila padanya, banyak pula teman-teman yang mengaguminya, tapi ia tidak
menjadikan kepopulerannya disekolah sebagai kebanggaan namun ia menjadikannya
semangat untuk meraih cita-citanya menjadi Kpop Star yang terkenal.
POV
Lee Hye Jin
Lee Hye Jin,
menjadi designer terkenal, ya itu yang selalu ada dalam pikirannya. Bukan hanya
buku pelajaran yang ia bawa dalam tasnya setiap hari, tapi juga gambar design
pakaian dan beberapa catalog juga majalah fashion. Keinginanya yang kuat untuk
menjadi seorang designer, membuatnya terus belajar mengenai fashion juga
design-design pakaian yang unik dan menarik.
Hye Joon : “Apa
yang sedang kau lakukan Hye Jin?” tanya Hye Joon menghampiri meja Hye Jin.
Hye Jin :
“Membuat beberapa design pakaian” jawabnya sambil tersenyum.
Hye Joon : “Coba
biar ku lihat…” Hye Joon memperhatikan gambar design Hye Jin.
Hye Jin :
“Jelek ya?” tanyanya penasaran sambil menopang dagu.
Hye Joon :
“Bagus! Aku suka ini. Kau daebak!” jawabnya sembari tersenyum riang, membuat
Hye Jin pun merasa senang.
Hye Jin :
“Gomawo…”
Hye Joon : “Ne,
cheonma”
Bukan hanya
designer yang menjadi mimpi terbesarnya, menjadi designer pribadi bagi saudara
kembarnya kelak dimasa yang akan datang adalah salah satu mimpi yang dimiliki
oleh ia dan juga Hye Joon.
~Jam Istirahat~
Denting
bel istirahat sudah mulai berbunyi, semua murid mulai melakukan aktivitasnya masing-masing.
Disaat semua murid sibuk berbincang-bincang ataupun pergi keluar kelas, Hye Jin
masih sibuk dengan beberapa design pakaiannya yang masih belum selesai.
Soo Hyun : “Hye
Jin, apa yang sedang kau lakukan? Ayo keluar kelas. Ada pertandingan basket
dilapangan!” ajak salah seorang temannya.
Hye Jin :
“Mian Soo Hyun, aku ingin menyelesaikan ini. Kalau aku menundanya aku takut
tidak akan selesai…” jawabnya sedikit tidak enak.
Soo Hyun : “Hmm…
Padahal aku ingin menonton pertandingan basket! Hari ini kan Minho yang
bertanding!”
Hye Jin :
“Mian Soo Hyun…”
Hye Joon : “Siapa?
Minho? Jinjayo???” Hye Joon tiba-tiba datang dari arah belakang.
Soo Hyun : “Ne,
Minho bertanding hari ini. Wae?? Aaahh… Arasseo! Ekhem… ekhem…” jawabnya
menggoda sedang Hye Jin hanya tertawa kecil.
Hye Joon : “Mwo?
Wae? Aku hanya bertanya” Hye Joon terlihat gugup.
Soo Hyun : “Sudah
lah, ayo temani aku menonton! Hye Jin sedang sibuk…” Soo Hyun menarik tangan
Hye Joon.
Hye Joon : “Eh,
chakkaman! Hye Jin, kau yakin tidak ingin menonton?”
Hye Jin :
“Ani, kau saja” jawabnya singkat.
Hye Joon : “Baik
lah!” Hye Joon mengangkat bahunya sambil berlalu meninggalkan Hye Jin sendiri.
~Lapangan Basket~
Riuh
suara para murid yang memanggil nama Minho
semakin keras terdengar, suasana di lapangan pun semakin ramai. Hye Joon
dan Soo Hyun bergegas mencari tempat duduk yang nyaman, mata Hye Joon tak
henti-hentinya melihat ke beberapa arah seperti tengah mencari seseorang.
Soo Hyun : “Heh!
Wae? Kau sedang mencari siapa Hye Joon???” tanyanya sambil menepuk pundak Hye
Joon.
Hye Joon : “Hmmm…
Ani” Hye Joon menggeleng kepalanya pelan.
Soo Hyun : “Aaah…
Ara! Minho ya?” goda Soo Hyun.
Hye Joon :
“Aniyo! Kau ini apa-apaan sih?” bantah Hye Joon sedikit malu-malu.
Tiba-tiba
terdengar suara riuh sorak-sorai para gadis yang mulai histeris. Dari seberang
lapangan basket terlihat sekelompok pemuda berbadan tinggi tegap yang
menggunakan kostum khas atlet basket dan salah satu diantara mereka adalah
Minho. Semua gadis histeris meneriakan nama Minho, sedangkan Minho sendiri
hanya tersenyum simpul “Gyaaaaa… Minho!
Minho!!!”.
Hye Joon
mengarahkan pandangannya ke arah Minho, ia terus memperhatikan pria pemilik
mata sendu itu sehingga tidak menyadari bahwa Hye Jin telah berdiri
disampingnya.
Hye Jin :
“Tampan ya dia” ucapnya mengagetkan Hye Joon.
Hye Joon : “Eh,
mengagetkan saja! Ani, dia terlalu biasa untukku…” tukasnya sambil menopang
dagu.
Soo Hyun :
“Jinjayo??? Hye Jin, sepertinya saudara kembarmu ini tak ingin mengakuinya…”
Hye Jin :
“Ahahaa… Biarkan saja. Ayo kita menonton pertandingan!” ajaknya sembari duduk
disamping Hye Joon sementara itu Hye Joon hanya menopang dagunya sambil
tersenyum sehingga membuat Hye Jin dan Soo Hyun terkikik geli.
~Pulang Sekolah~
Krrriiinngg…. Krrriinnggg…
Suara ponsel
terdengar dari dalam tas Hye Jin, ia pun bergegas mengangkatnya. Sedang Hye
Joon hanya duduk sambil menikmati alunan musik dari headphonenya.
Hye Jin :
“Yeoboseyo”
Appa :
“Kalian dimana? Appa sudah berada didepan gerbang”
Hye Jin :
“Mianhaeyo appa, kami masih berada didalam kelas. Tadi ada pelajaran tambahan”
Appa : “Ne,
baik lah kalo begitu. Eh, mana Hye Joon? Appa tadi menelponnya, tapi ponselnya
sedang tidak aktif!”
Hye Jin :
Matanya melirik ke arah Hye Joon “Tunggu sebentar appa, biar aku tanyakan
padanya”, “Hye Joon, ponselmu tidak aktif?”
Hye Joon : “Mian,
ternyata ponselku lowbet. Hehee…” sambil
menunjukkan ponsel miliknya.
Hye Jin :
“Ponselnya lowbet”
Appa :
“Tolong nasehati dia untuk tidak lupa men-charge ponselnya sebelum berangkat ke
sekolah. Sudah cepat, appa tidak ingin menunggu lama!”
Hye Jin :
“Ye, kami akan segera kesana” jawabnya sambil menutup ponsel.
Hye Joon : “Apa
katanya?” berdiri lalu menghampiri Hye Jin.
Hye Jin :
“Appa menyuruh kita untuk cepat ke depan gerbang. Katanya appa sudah menunggu”
Hye Jin membungkuk lalu mengambil tasnya kemudian bergegas keluar dari dalam
kelas.
Hye Joon : “Ne…”
Hye Jin mengambil tasnya lalu mengikuti Hye Jin dari arah belakang.
Mereka berdua
kemudia berjalan menyusuri koridor sekolah. Namun setelah menuruni tangga,
terlihat Minho sedang berjalan menuju arah ruang ganti pria bersama
teman-temannya. Dan lagi-lagi Hye Joon kembali melirik kan matanya ke arah pria
pemilik tubuh tinggi semampai itu.
~Didepan Gerbang Sekolah~
Jam
telah menunjukkan pukul 14.00 suasana sekolah pun telah ramai oleh lalu-lalang
siswa dan siswi yang keluar gerbang untuk pulang. Didepan gerbang berdiri seorang pria baya yang mondar-mandir
seperti tengah menunggu seseorang. Dilihatnya jam yang melingkar ditangannya
kemudian ia melongok ke dalam gerbang sekolah, namun sepertinya yang ditunggu
tak kunjung datang. Ia hanya bisa berdiri didepan mobilnya sambil bersidekap.
Tak lama
kemudian terdengar suara seorang gadis memanggil dari kejauhan. Ia pun segera
menghampiri gadis yang mengenakan bando dirambutnya.
Appa :
“Dari mana saja? Ayo cepat masuk ke dalam mobil” perintahnya sambil mengelus
kepala sang anak.
Hye Jin :
“Mian, aku tidak akan mengulanginya lagi appa…” ujar Hye Jin dengan lembut seraya
meminta maaf sehingga membuat pria baya itu tak kuasa meluapkan kekesalannya.
Appa :
“Ne, jangan ulangi lagi ya!? Appa tidak suka menunggu lama-lama.” Kembali ia
mengelus kepala Hye Jin. “Eh, Hye Joon mana?”
Hye Jin : Hye
Jin menggelengkan kepalanya. “Tadi dia ada dibelakangku…”
Appa :
“Ah, anak itu! Ya sudah, kita masuk saja dulu kedalam mobil” ia merangkul Hye
Jin lalu menuju ke arah mobil.
POV
Lee Hye Joon
Dengan
langkah yang mengendap-endap Hye Joon berjalan menuju sebuah ruangan yang
berada diujung koridor, ia kemudia berdiri disamping sebuah pintu geser yang
sedikit terbuka sambil menutup mulutnya. Perlahan ia melongok ke dalam ruangan
itu dengan sangat hati-hati, giginya menggigit bibir bawahnya yang telah
terlumuri oleh lipgloss berwarna pink tua.
Tangannya
gemetar, ia tak kuasa menahan rasa takut tapi rasa juga penasaran. Jantungnya
berdegup kencang. Dilihatnya Minho yang berdiri membelakangi pintu tengah
melepas bajunya sehingga yang terlihat oleh Hye Joon adalah postur tubuh yang
berotot dengan kulit putih yang membungkus seluruh tubuh pria itu.
Hye Joon :
“Omona~ jantungku berdetak hebat!” bisiknya sembari mengelus dada.
Tiba-tiba
seorang pria lain menghampiri Minho, mereka lalu duduk berdua dan membicarakan
soal pertandingan basket saat jam istirahat. Mata Hye Joon tak henti-hentinya
memperhatikan Minho, sampai pada akhirnya Minho melihat ke arah pintu hingga
membuat Hye Joon mulai panik.
Hye Joon : “Aigoo…
Apa yang harus aku lakukan?” ia mulai panik.
Minho :
“Hey, aku duluan ya. Aku harus segera pulang” terdengar suara Minho dari dalam
ruangan. Dan Hye Joon semakin panik dibuatnya.
Minho mulai
menggeser pintu perlahan, Hye Joon yang saat itu berada tepat didepan pintu pun
semakin merasa cemas, jari-jarinya yang lentik tak henti-hentinya iya mainkan
diatas bibirnya yang pink merona. Tiba-tiba…
Grreeessshhh….
Pintu mulai
bergeser dan terbuka lebar, Minho berdiri dihadapan Hye Joon dan menatap Hye
Joon dengan matanya yang sendu. Kontak mata antara Hye Joon dan Minho pun tak
terelakkan, jantung Hye Joon mulai berdegup kencang.
_To
Be Continue_
Waaaah, aku senang kalau ada yang mau nyumbang cerita FF jadi blogku gak sepi,hehe thx banget buat author Tiara Dwi Mulyani yang sudah bersedia menyumbangkan cerita FF'a :)
Sekali lagi gomawo,hehe
Creativ : ara_darkangel17@yahoo.com / Tiara Dwi Mulyani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar